Kamis, 28 Januari 2010

ANTROPOMETRI



ANTROPOMETRI





            Antropometri
berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros
artinya ukuran. Antropometri artinya ukuran dari tubuh. Antropometri gizi
adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.


            Penyimpangan
atau kelainan tumbuh kembang anak dapat terjadi apabila terdapat hambatan atau
gangguan pada proses yang dipengaruhi oleh faktor genetik (nature) dan
lingkungan (nurture) sejak intra uterine hingga dewasa. Pengukuran
anthropometri adalah salah satu dari langkah-langkah manajemen dalam
tatalaksana penanganan peyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Remaja yang perlu
difahami oleh para petugas kesehatan. Pengukuran meliputi berat badan, tinggi
badan, lingkaran kepala,tebal kulit, BMI (Body mass Index) yang interpretasi
dan standardnya perlu dipilih dan ditetapkan dengan benar agar dapat melakukan
penilaian dan intervensi dengan tepat guna.





A.
Pemeriksaan Antropometri


            Antropometri
menurut Hinchiliff (1999) adalah pengukuran tubuh manusia dan bagian-bagiannya
dengan maksud untuk membandingkan dan menentukan norma-norma untuk jenis
kelamin,usia, berat badan, suku bangsa dll. Antropometri dilakukan pada
anak-anak untuk menilai tumbuh kembang anak sehingga dapat ditentukan apakah
tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak. Ketepatan dan ketelitian
pengukuran sangat penting dalam menilai pertumbuhan secara benar. Kesalahan
atau kelalaian dalam cara pengukuran akan mempengaruhi hasil pengamatan.


B. Keunggulan Antropometri

Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:

a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan
atas, mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri
dirumah.

b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif

c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh
tenaga lain setelah dilatih untuk itu.

d. Biaya relatif murah

e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.

f. Secara alamiah diakui kebenaranya.



C. Kelemahan
Antropometri


a. Tidak sensitif

b. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)

c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi presisi,
akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.

d. Kesalahan terjadi karena:

1) Pengukuran

2) Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan

3) Analisis dan asumsi yang keliru

e. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:

1) Latihan petugas yang tidak cukup

2) Kesalahan alat atau alat tidak ditera

3) Kesulitan pengukuran


a. Berat badan


Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan alat timbangan yang harus ditera secara berkala.
Jenis alat timbangan sesuai dengan umur anak.Merupakan ukuran antropometri yang
terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat
badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR.







Rata-rata lahir
normal  
              
3.000-3.500 gr


Umur 5
bulan   
                              
2x berat badan lahir


Umur 1 tahun  
              
              
3x berat badan lahir


Umur 2
tahun                  
              
4x berat badan lahir





Berat badan merupakan pilihan utama
karena berbagai pertimbangan:

1) Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat.

2) Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik tentang
pertumbuhan

3) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas.

4) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur

5) KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk
pendidikan dan monitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan sebagai
dasar pengisian.



Alat yang digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:

1) Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain.

2) Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.

3) Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg

4) Skala mudah dibaca

5) Cukup aman untuk menimbang anak balita.



Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak:

1) Pemeriksaan alat timbangan

2) Anak balita yang ditimbang

3) Keamanan

4) Pengetahuan dasar petugas.





b. Umur

Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Menurut Puslitbang
Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh dan untuk
anak 0-2 tahun digunakan bulan penuh.


Contoh : tahun usia penuh.

Umur : 7 tahun 2 bulan dihitung 7 tahun

6 tahun 11 bulan dihitung 6 tahun.



c. Tinggi Badan

Pada anak dibawah usia lima tahun dilakukan secara berbaring .Pengukuran dilakukan
dari telapak kaki sampai ujung puncak kepala. Jika pengukuran dilakukan saat
berdiri maka posisi anak harus berdiri tegak lurus, sehingga tumit, bokong dan
bagian atas punggung terletak pada dalam 1 garis vertical, sedangkan liang
telinga dan bagian bawah orbita membentuk satu garis horizontal.







Rata-rata lahir
normal                  
50 cm


Umur 1
tahun                                  
1,5 x TB lahir


Umur 4
tahun                                  
2 x TB lahir


Umur 6 tahun
                                 
1,5 x TB setahun


Umur 13 tahun
                               
3 x TB lahir


Dewasa
                                             
3,5 x TB lahir (2 x TB setahun)





Cara mengukur:

1) Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar
sehingga tepat 2 meter.

2) Lepaskan sepatu atau sandal.

3) Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna

4) Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus
lurus menempel pada dinding.

5) Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa.



d. Lingkar Lengan Atas

1) Baku lingkar lengan atas yang digunakan sekarang belum dapat mendapat
pengujian memadai untuk digunakan di Indonesia.

2) Kesalahan pengukuran LLA (ada berbagai tingkat ketrampilan pengukur) relatif
lebih besar dibandingkan dengan tinggi badan, mengingat batas antara baku
dengan gizi kurang, lebih sempit pada LLA dari pada tinggi badan.

3) Lingkar lengan atas sensitif untuk suatu golongan.



Cara mengukur:

 Yang diukur adalah pertengahan lengan
atas sebelah kiri

 Lengan dalam keadaan bergantung bebas,
tidak tertutup kain atau pakaian

 Pita dilingkarkan pada pertengahan
lengan tersebut sampai cukup terukur keliling lingkaran lengan.



e. Lingkar Kepala

Banyak penelitian membuktikan, ada korelasi antara ukuran kepala bayi dan besar
otak yang tersimpan di dalamnya. Itu sebabnya, pengukuran lingkar kepala juga
perlu dilakukan secara rutin dan berkala. Apalagi, melalui pengukuran ini,
secara kasar dokter dapat mengetahui gambaran tingkat kecerdasannya kelak.


Pengukuran ini
terutama dilakukan pada bayi sampai umur 3 tahun. Pada anak lebih dari 3 tahun
bukan mnerupakan pemeriksan yang rutin. Pita ukur diletakkan pada oksiput
melingkar ke arah supraorbita dan glabela.Lingkar kepala adalah standar prosedur
dalam ilmu kedokteran anak praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan
patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala.



Alat dan tehnik pengukuran:

Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiber glas) dengan lebar
kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah, pengukuran sebaiknya dibuat
mendekati 1 desimal, caranya dengan melingkarkan pita pada kepala.



f. Lingkar Dada

Dilakukan pada bayi/anak dalam keadaan bernafas biasa dengan titik ukur pada
areola mammae. Biasanya dilakukan pada anak berumur 2-3 tahun, karena rasio
lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.



g. Pengukuran lingkar perut

Pengukuran dimulai dari umbilicus melingkar kearah punggung sehingga membentuk
bidang yang tegak lurus pada poros tubuh bayi/anak




Tidak ada komentar:

Posting Komentar