BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Mengingat pentingnya ASI dan keterikatan
kasih sayang (Bounding Attechment) antara ibu dan anak, dan masih kurangnya
pengetahuan masyarakat dengan hal tersebut, maka didalam makalah ini akan
dibahas tentang ASI dan bagaimana cara mewujudkan kasih sayang tersebut.
Keterikatan kasih sayang bisa terwujud dari janin masih berada didalam
kandungan dan untuk mempereratnya bayi yang baru lahir bisa dilakukan IMD
(inisiasi menyusu dini), dari hal tersebut selain manfaat ASI yang didapatkan
begitu besar juga sangat bermanfaat untuk psikologis ibu dan anak karena sebuah
kasih sayang bisa berawal dari sebuah sentuhan,dan dekapan ibu kepada anaknya
disaat dilakukan IMD.
B.
RUMUSAN MASALAH
Karena kurangnya
pengetahuan ibu atau masyarakat tentang pentingnya ASI bagi bayi dan perlunya
dilakukan sedini mungkin agar bisa terwujud sutu keterikatan kasih sayang
antara ibu dan anak.
Ada beberapa permasalahan yang kami angkat dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian Bounding Attechment?
2. Apa pengertian IMD(inisiasi menyusu dini)?
3. Bagaimana cara mewujudkan Bounding
Attechment?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi Bounding
Attechment dan faktor yang mendukung dilakukannya IMD?
5. bagaimana proses Bounding Attechmen dan
IMD serta apa manfaat dari IMD?
C.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umumnya adalah agar ibu nifas atau menyusui mengerti dan bisa
melakukan IMD dengan cara yang benar sehingga bisa terwujudnya Bounding
Attechment antara ibu dan anak.
2.
Tujuan khusus
a.
Mengetahui pengertian Bounding Attechment
b.
Mengetahui pengertian inisiasi menyusu dini
c.
Mengetahui cara mewujudkan Bounding Attechment
d.
Mengetahui factor yang mempengaruhi Bounding Attechment
dan faktor yang mendukung IMD
e.
Mengetahui proses terjadinya Bounding Attechment dan
IMD, serta manfaat dari IMD
D. MANFAAT
Penulisan
laporan ini dapat diharapkan dapat memberikan manfaat pada petugas kesehatan
khususnya bidan dalam memberikan informasi-informasi mengenai Bounding
Attachment dan IMD (inisiasi menyusui dini).
Adapun manfaat itu antara lain :
1.Ibu nifas atau menyusui mengetahui cara atau tehnik
untuk melakukan IMD dan mewujudkan Bounding Attechment
2. Ibu nifas atau menyusui
mengerti akan manfaat dari IMD dan Bounding Attecment.
BAB II
PEMBAHASAN
- PENGERTIAN IMD (INISIASI MENYUSUI DINI)
Inisiasi Menyusu Dini adalah proses membiarkan bayi
menyusu sendiri segera setelah lahiran. Hal ini merupakan kodrat dan anugrah
dari Tuhan yang sudah disusun untuk kita. Melakukannya juga tidak sulit, hanya
membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua jam.
Inisiasi Menyusu Dini atau disingkat sebagai IMD
merupakan program yang sedang gencar dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan
menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan program ibu menyusui bayi tetapi
bayi yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Program ini dilakukan
dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan
membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu. IMD
harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan
menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya
dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara
bayi dan ibu.
Berikut informasi tentang Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) yang dapat mendorong Anda untuk melakukan IMD sesaat setelah bayi
Anda dilahirkan:
- Percayalah bayi dapat melakukan ini sendiri. Sebenarnya, ada kodrat alami seorang bayi untuk menyusu dari ibu bahkan saat dia baru lahir. Jadi Anda tidak perlu terlalu mengkuatirkan bayi Anda. Ini merupakan tahap awal yang sangat baik bila Anda ingin memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama. Bayi akan menyukai ASI dan ibu tidak akan kekurangan untuk memberikannya. IMD juga mengurangi rasa nyeri saat harus menyusui.
- Jangan kuatir bayi Anda kedinginan karena tanpa pakaian apapun harus dibiarkan selama kurang lebih 1 jam untuk mencari puting susu ibu. Karena kulit ibu dapat menghangatkan bayi secara sempurna. Bila bayi merasa kedinginan, suhu tubuh ibu akan meningkat 2 derajat Celcius, sedangkan bila bayi kepanasan, kulit ibu akan menyesuaikan dengan menurunkan suhu sebanyak 1 derajat Celcius.
- Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mengurangi tingkat kematian bayi yang baru lahir.
- Gerakan bayi yang merangkak mencari puting susu dapat menekan rahim dan mengelurkan hormon yang membantu menghentikan pendarahan ibu.
- Bila bayi dalam melakukan IMD menangis, jangan cepat-cepat Anda menyerah untuk memberikan ASI. Bayi menangis belum tentu karena merasa lapar. Biarkan bayi Anda menemukan susu sendiri.
- Bila persalinan harus melalui proses Cesar, Anda dapat tetap melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) walaupun kemungkinan berhasilnya sekitar 50% daripada persalinan normal.
- IMD membantu meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak.
Proses Inisiasi Menyusu Dini :
- Sesaat setelah lahiran
sehabis ari-ari dipotong, bayi langsung diletakan di dada si ibu tanpa
membersihkan si bayi kecuali tangannya, kulit bertemu kulit. Ternyata suhu
badan ibu yang habis melahirkan 1 derajat lebih tinggi. Namun jika si bayi
itu kedinginan, otomatis suhu badan si ibu jadi naik 2 derajat, dan jika
si bayi kepanasan, suhu badan ibu akan turun 1 derajat. Jadi Tuhan sudah
mengatur bahwa si ibu yang akan membawa si bayi beradaptasi dengan
kehidupan barunya. Setelah diletakkan di dada si ibu, biasanya si bayi
hanya akan diam selama 20-30 menit, dan ternyata hal ini terjadi karena si
bayi sedang menetralisir keadaannya setelah trauma melahirkan.
- Setelah si bayi merasa lebih
tenang, maka secara otomatis kaki si bayi akan mulai bergerak-gerak
seperti hendak merangkak. Ternyata gerakan ini pun bukanlah gerakan tanpa
makna karena ternyata kaki si bayi itu pasti hanya akan menginjak-injak
perut ibunya di atas rahim. Gerakan ini bertujuan untuk menghentikan
pendarahan si ibu. Lama dari proses ini tergantung dari si bayi.
- Setelah melakukan gerakan
kaki tersebut, bayi akan melanjutkan dengan mencium tangannya, ternyata
bau tangan si bayi sama dengan bau air ketuban. Dan juga ternyata wilayah
sekitar puting si ibu itu juga memiliki bau yang sama, jadi dengan mencium
bau tangannya, si bayi membantu untuk mengarahkan kemana dia akan
bergerak. Dia akan mulai bergerak mendekati puting ibu. Ketika sudah
mendekati puting si ibu, si bayi itu akan menjilat-jilat dada si ibu.
Ternyata jilatan ini berfungsi untuk membersihkan dada si ibu dari
bakteri-bakteri jahat dan begitu masuk ke tubuh si bayi akan diubah
menjadi bakteri yang baik dalam tubuhnya. Lamanya kegiatan ini juga
tergantung dari si bayi karena hanya si bayi yang tahu seberapa banyak dia
harus membersihkan dada si ibu.
- Setelah itu, si bayi akan
mulai meremas-remas puting susu si ibu, yang bertujuan untuk kegiatan ini
juga tergantung dari si bayi itu.
- Terakhir baru mulailah si bayi itu menyusu.
Manfaat Inisiasi Menyusu Dini
- Untuk bayi
a. Kehangatan
Christensson et al, (1992) melaporkan bahwa dibandingkan
bayi-bayi yang diletakan dalam boks ternyata bayi-bayi yang kontak kulit dengan
kulit ibunya mempunyai suhu tubuh yang lebih hangat dan stabil.
b. Kenyamanan
Ternyata bayi-bayi yang di lakukan inisiasi dini lebih
jarang menangis di bandingkan dengan bayi-bayi yang dipisahkan dari ibunya.
c. Kualitas perlekatan
Di banding bayi yang dipiosahkan dari ibunya, bayi-bayi
yang di lakukan inisiasi dini mempunyai kemampuan perlekatan mulut yang lebih
baik pada waktu menyusu.
- Untuk ibu
pelepasan plasenta yang
lebih cepat akan mengurangi resiko terjadinya pendarahan.
Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
1.
Dada ibu
menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan
kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia
(kedinginan).
2.
Ibu dan bayi merasa
lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil.
Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian
energi.
3.
Bayi memperoleh
bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik
ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang
lebih ganas dari lingkungan.
4.
Bayi mendapatkan
kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan
tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi
ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
5.
Asi yang pertama
(colostrums) mengandung beberapa Antibodi yang dapat mencegah infeks pada bayi,
sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
6.
Bayi memperoleh ASI
(makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi.
Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya
susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
7.
Bayi yang diberikan
mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan
menyusu setelah 6 bulan.
8.
Sentuhan,
kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya
oksitosin yang penting karena:
a. Menyebabkan rahim
berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan
ibu.
b.
Merangsang hormon
lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat
menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa
sukacita/bahagia.
c.
Merangsang pengaliran
ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat
keluar.
Inisiasi Menyusu
Dini Pada Partus Spontan
1. Dianjurkan SUAMI atau
keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.
2. Dalam menolong ibu
melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak menggunakan obat kimiawi
3. Bayi lahir, segera
dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan
vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
4. Bila bayi tidak
memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu
dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi
setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi top
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting
sendiri.
6. Ibu didukung dan dibantu mengenali
perilaku bayi sebelum menyusu.
7. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu
selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi
sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
8. Bila dlm 1 jam menyusu awal
belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING
tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU kulit
melekat pada kulit 30 MENIT atau 1 JAM lagi.
9. Setelah setidaknya melekat
kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru
dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
10. RAWAT GABUNG BAYI: Ibu – bayi dirawat dalam
satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam.
11. Berikan ASI saja tanpa
minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau
empeng.
Inisiasi Menyusu
Dini Pada Operasi Caesar
1. Dianjurkan SUAMI
atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar operasi atau
dikamar pemulihan.
2. Begitu lahir
diletakkan di meja resusitasi untuk DINILAI, dikeringkan
secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali tangannya.
Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.
3. Kalau bayi tak perlu
diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diperlihatkan kelaminnya
pada ibu kemudian mencium ibu.
4. Tengkurapkan bayi
didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit
serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayi
diberi topi.
5. Anjurkan ibu
menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi mencari
puting sendiri.
6. Biarkan KULIT
Bayi bersentuhan dengan kulit ibu PALING TIDAK selama SATU
JAM, bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam; tetap kontak kulit
ibu-bayi selama setidaknya 1 jam.
7. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dg MENDEKATKAN
BAYI KE PUTING tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa
menemukan puting ibu, beri tambahan WAKTU melekat padadada
ibu, 30 menit atau 1 jam lagi.
8. Bila operasi telah
selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat didadanya dan dipeluk
erat oleh ibu.Kemudian ibu dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR)
dengan bayi tetap didadanya.
9. Bila ayah tidak
dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk mendampingi ibu dan
mendoakan anaknya saat di kamar pulih.
10.
RAWAT GABUNG: Ibu – bayi dirawat dalam satu
kamar, bayi dalam jangkauan ibu selama 24 jam.
Berikan ASI
saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
Inisiasi Menyusu
Dini Pada Gemelli
1. Dianjurkan SUAMI atau
keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.
2. Bayi pertama lahir,
segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa
menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
3. Bila bayi tidak
memerlukan resusitasi. Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT
bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu.
Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting
sendiri.
5. Bila ibu merasa akan
melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah. Ayah memeluk bayi dengan
kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada perawatan metoda kanguru.
Keduanya ditutupi baju ayah.
6. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut
dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
7. Bila bayi kedua
tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua DITENGKURAPKAN di
dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu.
Letakkan kembali bayi pertama didada ibu berdampingan dengan saudaranya, Ibu
dan kedua bayinya diselimuti. Bayi – bayi dapat diberi topi.
8. Biarkan KULIT kedua
bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu
awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai
setidaknya 1 jam.
9. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu
dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU 30 MENIT atau 1
JAM lagi
kulit melekat pada kulit
10.
RAWAT GABUNG BAYI :Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi
medis. Tidak diberi dot atau empeng.
- ASI EKSLUSIF
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam
larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar
mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol
sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif
ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik
pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI
merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai
tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization /
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan
pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya
(bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
2. BAGAIMANA MENCAPAI ASI EKSKLUSIF
WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah
berikut untuk memulai dan mencapai ASI eksklusif yaitu dengan menyusui dalam
satu jam setelah kelahiran Menyusui secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau
minuman lain, bahkan air putih sekalipun. Menyusui kapanpun bayi meminta
(on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan malam. Tidak menggunakan botol
susu maupun empeng.
Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah
dengan tangan, disaat tidak bersama anak serta mengendalikan emosi dan pikiran
agar tenang.
3. KESALAHPAHAMAN MENGENAI ASI EKSKLUSIF
Setelah ASI ekslusif enam bulan tersebut, bukan
berarti pemberian ASI dihentikan. Seiiring dengan pengenalan makanan kepada
bayi, pemberian ASI tetap dilakukan, sebaiknya menyusui dua tahun menurut
rekomendasi WHO
4. KEBAIKAN ASI DAN MENYUSUI.
ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut:
a. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.
b. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
* Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
* Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam
organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
* Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
* Memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
d. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada
bayi.
e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan
bayi.
Selain memberikan kebaikan bagi
bayi, menyusui dengan bayi juga dapat memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:
a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan”
kepada bayinya.
b. Hubungan yang lebih erat karena
secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi perkembangan psikis dan
emosional antara ibu dan anak.
c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian
keukuran sebelum hamil
d. Mempercepat berhentinya
pendarahan post partum.
e. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan
(menjarangkan kehamilan)
f. Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.
g. Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga
h. Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan
berikutnya
i. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan
zat besisebanyak ketika mengalami menstruasi
j. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam
bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan.
5. MANFAAT ASI
Untuk Bayi
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan
bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat
bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk
memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.Pada umur 6 sampai
12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari
60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa
memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan
karena masih memberikan manfaat. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia,
seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.
6. PROSES TERBENTUKNYA
ASI
Tahapan-tahapan yang terjadi
dalam proses laktasi mencakup :
1. Mammogenesis : Terjadi
pertumbuhan payudara baik dari ukuran maupun berat dari payudara mengalami
peningkatan.
2. Laktogenesis :
- Tahap 1 (kehamilan akhir) : Sel alveolar
berubah menjadi sel sekretoris
- Tahap 2 (hari ke-3 hingga ke-8 kelahiran) : Mulai terjadi sekresi susu, payudara menjadi penuh dan hangat. Kontrol endokrin beralih menjadi autokrin.
3. Galaktopoiesis
4. Involution
Komposisi ASI ideal untuk bayi
Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi
lambung-usus, sembelit, dan alergi.Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi
terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui
makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit
tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning
(jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan
diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui
sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan
steril dan suhu susu yang pas.
Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI
juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan
terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.
Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena
sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh. Bayi prematur lebih cepat
tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi
sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan
dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi
ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s
disease, dan Ulcerative Colitis. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point
daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak
yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada
anak-anak yang minum susu formula. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan,
tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan
hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga
kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi
dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih
mudah untuk menyayangi orang lain.
Untuk Ibu
1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk
kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan
pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih
rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan
botol susu, dot, dsb
5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus
membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan
perlengkapannya
7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu
steril
Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya
mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional
8. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah
payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap
kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak
perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.
Untuk Keluarga
1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau
minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat)
dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
3.Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.
4.Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
5.Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga
sebab ASI selalu siap tersedia.
6.Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
panas, dll.
Untuk Masyarakat dan Negara
1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan
peralatan lain untuk persiapannya.
2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih
sedikit.
4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu
bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.
PRODUKSI ASI
Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai
atau dirangsang oleh isapan mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut
merangsang kelenjar Pictuitary Anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin,
hormon utama yang mengandalkan pengeluaran Air Susu. Proses pengeluaran air
susu juga tergantung pada Let Down Replex, dimana hisapan putting dapat
merangsang kelenjar Pictuitary Posterior untuk menghasilkan hormon oksitolesin,
yang dapat merangsang serabutotot halus di dalam dinding saluran susu agar
membiarkan susu dapat mengalir secara lancar.
Kegagalan dalam perkembangan payudara secara
fisiologis untuk menampung air susu sangat jarang terjadi. Payudara secara
fisiologis merupakan tenunan aktif yang tersusun seperti pohon tumbuh di dalam
putting dengan cabang yang menjadi ranting semakin mengecil.
Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir
kedalam cabang-cabang besar menuju saluran ke dalam putting. Secara visual
payudara dapat di gambarkan sebagai setangkai buah anggur, mewakili tenunan
kelenjar yang mengsekresi dimana setiap selnya mampu memproduksi susu, bila
sel-sel Myoepithelial di dalam dinding alveoli berkontraksi, anggur tersebut
terpencet dan mengeluarkan susu ke dalam ranting yang mengalir ke cabang-cabang
lebih besar, yang secara perlahan-lahan bertemu di dalam aerola dan membentuk
sinus lactiterous. Pusat dari areda (bagan yang berpigmen) adalah putingnya,
yang tidak kaku letaknya dan dengan mudah dihisap (masuk kedalam) mulut bayi.
Berdasarkan waktu diproduksi, ASI
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae
yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam alveoli
dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah melahirkan anak.
Tentang colostrum
- Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat, dari masa laktasi.
- Komposisi colostrum dari hari ke hari berubah.
- Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI Mature.
- Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya.
- Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi berlainan dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein pada colostrum protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi.
- Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama.
- Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature.
- Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml colostrum.
- Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah.
- Bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak.
- PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature.
- Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI Mature.
- Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi menjadi krang sempurna, yangakan menambah kadar antobodi pada bayi.
- Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam.
B. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
1. Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature.
2. Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada pula
yang berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke 3 – ke 5.
3. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin
tinggi.
4. Volume semakin meningkat.
C. Air Susu Mature
- ASI yang disekresi pada hari ke
10 dan seterusnya, yang dikatakan komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga
yang mengatakan bahwa minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan.
- Merupakan makanan yang dianggap
aman bagi bayi, bahkan ada yang mengatakan pada ibu yangs ehat ASI merupakan
makanan satu-satunya yang diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi.
- ASI merupakan makanan yang
mudah di dapat, selalu tersedia, siap diberikan pada bayi tanpa persiapan yang
khusus dengan temperatur yang sesuai untuk bayi.
- Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat,
riboflaum dan karotin.
- Tidak menggumpal bila dipanaskan.
- Volume: 300 – 850 ml/24 jam
- Terdapat anti microbaterial
factor, yaitu:
• Antibodi terhadap bakteri dan virus.
• Cell (phagocyle, granulocyle,
macrophag, lymhocycle type T)
• Enzim (lysozime,
lactoperoxidese)
• Protein (lactoferrin, B12
Ginding Protein)
• Faktor resisten terhadap
staphylococcus.
• Complecement ( C3 dan C4)
Volume Produksi ASI
Pada minggu bulan terakhir kehamilan,
kelenjar-kelenjar pembuat ASI mulai menghasilkan ASI. Apabila tidak ada
kelainan, pada hari pertama sejak bayi lahir akan dapat menghasilkan 50-100 ml
sehari dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga mencapai sekitar 400-450
ml pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua.(9) Jumlah tersebut dapat dicapai
dengan menysusui bayinya selama 4 – 6 bulan pertama. Karena itu selama kurun
waktu tersebut ASI mampu memenuhi lkebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan volume
pengeluaran air susu menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak
lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja dan harus mendapat makanan tambahan.
Dalam
keadaan produksi ASI telah normal, volume susu terbanyak yang dapat diperoleh
adalah 5 menit pertama. Penyedotan/penghisapan oleh bayi biasanya berlangsung
selama 15-25 menit.
Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat
akan mengkonsumsi sekitar 700-800 ml ASI setiap hari.Akan tetapi penelitian
yang dilakukan pada beberpa kelompok ibu dan bayi menunjukkan terdapatnya
variasi dimana seseorang bayi dapat mengkonsumsi sampai 1 liter selama 24 jam,
meskipun kedua anak tersebut tumbuh dengan kecepatan yang sama.
Konsumsi ASI selama satu kali menysui atau
jumlahnya selama sehari penuh sangat bervariasi. Ukuran payudara tidak ada
hubungannya dengan volume air susu yang diproduksi, meskipun umumnya payudara
yang berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak berubah selama masa
kehamilan hanya memproduksi sejumlah kecil ASI.
Pada ibu-ibu yang mengalami kekurangan gizi,
jumlah air susunya dalam sehari sekitar 500-700 ml selama 6 bulan pertama,
400-600 ml dalam 6 bulan kedua, dan 300-500 ml dalam tahun kedua kehidupan
bayi. Penyebabnya mungkin dapat ditelusuri pada masa kehamilan dimana jumlah
pangan yang dikonsumsi ibu tidak memungkinkan untuk menyimpan cadangan lemak
dalam tubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah satu komponen ASI dan
sebagai sumber energi selama menyusui. Akan tetapi kadang-kadang terjadi bahwa
peningkatan jumlah produksi konsumsi pangan ibu tidak selalu dapat meningkatkan
produksi air susunya. Produksi ASI dari ibu yang kekurangan gizi seringkali
menurun jumlahnya dan akhirnya berhenti, dengan akibat yang fatal bagi bayi
yang masih sangat muda. Di daerah-daerah dimana ibu-ibu sangat kekurangan gizi
seringkali ditemukan “merasmus” pada bayi-bayi berumur sampai enam bulan yang
hanya diberi ASI.
Komposisi ASI
Kandungan
colostrum berbeda dengan air susu yang mature, karena colostrum mengandung berbeda
dengan air susu yang mature, karena colostrum dan hanya sekitar 1% dalam air
susu mature, lebih banyak mengandung imunoglobin A (Iga), laktoterin dan
sel-sel darah putih, terhadap, yang kesemuanya sangat penting untuk pertahanan
tubuh bayi, terhadap serangan penyakit (Infeksi) lebih sedikit mengandung lemak
dan laktosa, lebih banyak, mengandung vitamin dan lebih banyak mengandung
mineral-mineral natrium (Na) dan seng (Zn).
Dimana susu sapi mengandung sekitar tiga
kali lebih banyak protein daripada ASI. Sebagian besar dari protein tersebut
adalah kasein, dan sisanya berupa protein whey yang larut. Kandungan kasein
yang tinggi akan membentuk gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi. Bila
bayi diberi susu sapi, sedangkan ASI walaupun mengandung lebih sedikit total
protein, namun bagian protein “whey”nya lebih banyak, sehingga akan membetuk
gumpalan yang lunak dan lebih mudah dicerna serta diserapoleh usus bayi.
Sekitar
setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak, yang lebih
mudah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan lemak susu sapi, sebab
ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah lemak (lipase). Kandungan total lemak
sangat bervariasi dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu fase lakatasi air
susu yang pertama kali keluar hanya mengandung sekitar 1 – 2% lemak dan
terlihat encer. Air susu yang encer ini akan membantu memuaskan rasa haus bayi
waktu mulai menyusui. Air susu berikutnya disebut “Hand milk”, mengandung
sedikitnya tiga sampai empat kali lebih banyak lemak. Ini akan memberikan
sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga penting diperhatikan
agar bayi, banyak memperoleh air susu ini.
Laktosa
(gula susu) merupakan satu-satunya karbohidrat yang terdapat dalam air susu
murni. Jumlahnya dalam ASI tak terlalu bervariasi dan terdapat lebih banyak
dibandingkan dengan susu sapi.
Disamping
fungsinya sebagai sumber energi, juga didalam usus sebagian laktosa akan diubah
menjadi asam laktat. Didalam usus asam laktat tersebut membantu mencegah pertumbuhan
bakteri yang tidak diinginkan dan juga membantu penyerapan kalsium serta
mineral-mineral lain.
ASI
mengandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi tetapi lebih mudah diserap,
jumlah ini akan mencukupi kebutuhan untuk bahan-bahan pertama kehidupannya ASI
juga mengandung lebih sedikit natrium, kalium, fosfor dan chlor dibandingkan
dengan susu sapi, tetapi dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan bayi.
Apabila
makanan yang dikonsumsi ibu memadai, semua vitamin yang diperlukan bayi selama empat sampai enam bulan
pertama kehidupannya dapat diperoleh dari ASI. Hanya sedikit terdapat vitamin D
dalam lemak susu, tetapi penyakit polio jarang terjadi pada aanak yang diberi
ASI, bila kulitnya sering terkena sinar matahari. Vitamin D yang terlarut dalam
air telah ditemukan terdapat dalam susu, meskipun fungsi vitamin ini merupakan
tambahan terhadap vitamin D yang terlarut lemak.
Manajemen Laktasi
Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan
menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa kehamilan, segera
setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Pada masa Kehamilan (antenatal)
- Memberikan penerangan dan penyuluhan tentang manfaat dan keunggulan ASI,
manfaat menyusui baik bagi ibu maupun bayinya, disamping bahaya pemberian susu
botol.
- Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara/keadaan putting susu, apakah
ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu dipantau kenaikan berat badan ibu
hamil.
- Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu
memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.
- Memperhatikan gizi/makanan ditambah mulai dari kehamilan trisemester
kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat belum hamil.
- Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal ini perlu
diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil untuk
memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.
b. Pada masa segera setelah persalinan (prenatal)
- Ibu dibantu menyusui 30 menit setelah kelahiran dan ditunjukkan cara menyusui
yang baik dan benar, yakni: tentang posisi dan cara melakatkan bayi pada
payudara ibu.
- Membantu terjadinya kontak langsung antara bayi-ibu selama 24 jam sehari
agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.
- Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000S1) dalam waktu
dua minggu setelah melahirkan.
c. Pada masa menyusui selanjutnya (post-natal)
- Menyusui dilanjutkan secara ekslusif selama 6 bulan pertama usia bayi,
yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman lainnya.
- Perhatikan gizi/makanan ibu menyusui, perlu makanan 1 ½ kali lebih banyak
dari biasa dan minum minimal 8 gelas sehari.
- Ibu menyusui harus cukup istirahat dan menjaga ketenangan pikiran dan
menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat.
- Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk menunjang
keberhasilan menyusui.
- Rujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada
permasalahan menysusui seperti payudara banyak disertai demam.
- Menghubungi kelompk pendukung ASI terdekat untuk meminta pengalaman dari
ibu-ibu lain yang sukses menyusui bagi mereka.
- Memperhatikan gizi/makanan anak, terutama mulai bayi 4 bulan, berikan MP
ASDI yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.
Makanan Bayi Berusia 0-4 bulan
Ibu-ibu
seharusnya bersyukur bila payudaranya, ternyata dapat memproduksi air susu yang
berlimpah, karena anugrah tuhan ini tidak dimiliki oleh semua ibu. Meskipun
demikian, diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu
menghasilkan air susu dalm jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya, secara
penuh tanpa makanan tamabahan selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang
gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilkan ASI cukup tanpa makanan
tambahan selama 3 bulan pertama (Warno FG, 1990 hal.175).
Dalam usia
0-4 bulan bayi sepenuhnya mendapat makanan berupa ASI dan tidak perlu di beri
makanan lain, kecuali jka ada tanda-tanda produksi ASI tidak mencukupi.
Keadaan
gizi anak pada waktu lahir sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi semasa hamil.
Ibu yang semasa hamilnya menderita gangguan gizi selain akan melahirkan anak
yang gizinya tidak baik, juga kemungkinan dapat melahirkan anak dengan berbagai
kelainan dalam pertumbuhannya, atau mungkin anak akan lahir mati. Sejak
terjadinya pembuahan terhadap sel telur dalam rahim ibu.
Hanya makanan yang memenuhi syarat gizi bagi anak
dan bagi ibunya yang dapat membantu syarat gizi bagi wanita hamil dan
pengaturan makanan anak yang sesuai merupakan masalah pokok yang perlu dihayati
oleh para ibu. Menyusui adalah cara makan aanak-anak yang tradisional dan
ideal, yang biasanya sanggup memenuhi kebutuhan gizi seseorang bayi untuk masa
hidup empat sampai enam bulan pertama. Bahkan setelah diperkenankan bahan
makanan tambahan yang utama, ASI masih tetap merupakan sumber utama yang bisa
mencukupi gizi.
Dalam tahap usia sejak lahir sampai
4 bulan, ASI merupakan makanan yang paling utama. Pemberian ASI masa ini
memberikan beberpa keuntungan.
Betapapun tingginya dan baiknya mutu ASI sebagai
makanan bayi, manfaatnyabagi pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat
ditentukan oleh jumlah ASI yang dapat diberikan oleh ibu. Kebaikan dan mutu ASI
yang dapat dihasilkan oleh ibu tidak sesuai dengan kebutuhan bayi, dan
akibatnya bayi akan menderita gangguan gizi.
ASI
sebagai makanan tunggal harus diberikan sampai bayi berumur 4bulan. Hal ini
sesuai dengan kebijaksanaan PP-ASI yaitu ASI diberikan selama 2 tahun dan baru
pada usia 4 bulan bayi mulai di beri makanan pendamping ASI, paling lambat usia
6 bulan karena ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi pada 4 bulan pertama.
Adapun makanan bayi umur 0-4 bulan
adalah sebagai berikut:
- Susui bayi segera 30 menit setelah lahir.
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI. Pada periode
ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, karena ASI adalah
makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan
menysusui akan terjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.
- Berikan Kolostrum
- Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian, tiap
kali sampai payudara terasa kosong. Payudara yang
dihisap sampai
kosong merangsang produksi ASI yang cukup.
- Berikan ASI setiap kali meminta/menangis tanpa jadwal.
- Berikan ASI 0-10 kali setiap hari, termasuk pada malam hari.
Faktor-faktor yang memperoleh Produksi ASI
Adapun hal-hal yang mempengaruhi
produksi ASI antara lain adalah:
a. Makanan Ibu
Makanan
yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak secara langsung
mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat
cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan
tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang
diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah
dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan
berpengaruh terhadap produksi ASI.
Unsur
gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring
nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah
kalori yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar Ibu
menghasilkan 1 liter ASI diperlukan makanan tamabahan disamping untuk keperluan
dirinya sendiri, yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir telur.
Apabila
ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan makanan, maka akan
terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jikapada masa kehamilan ibu
juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu
yang sedang menyusui anaknya mutlak diperlukan. Dan walaupun tidak jelas
pengaruh jumlah air minum dalam jumlah yang cukup. Dianjurkan disamping bahan
makanan sumber protein seperti ikan, telur dan kacang-kacangan, bahan makanan
sumber vitamin juga diperlukan untuk menjamin kadar berbagai vitamin dalam ASI.
b. Ketentraman Jiwa dan Pikiran
Pembuahan
air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu dalam
keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk
ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya.
Pada ibu ada 2 macam, reflek yang
menentukan keberhasilan dalam menyusui bayinya, reflek tersebut adalah:
1. Reflek Prolaktin
Reflek ini secara hormonal untuk
memproduksi ASI. Waktu bayi menghisap payudara ibu, terjadi rangsangan
neorohormonal pada putting susu dan aerola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hypophyse melalui
nervus vagus, terus kelobus anterior. Dari lobus ini akan mengeluarkan hormon
prolaktin, masuk ke peredaran darah dan sampai pada kelenjar –kelenjar pembuat
ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan ASI.
2. Let-down Refleks (Refleks Milk
Ejection)
Refleks ini membuat memancarkan ASI keluar. Bila bayi didekatkan pada
payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah payudara ibu. Refleks
memutarnya kepala bayi ke payudara ibu disebut :”rooting reflex (reflex
menoleh). Bayi secara otomatis menghisap putting susu ibu dengan bantuan
lidahnya. Let-down reflex mudah sekali terganggu, misalnya pada ibu yang
mengalami goncangan emosi, tekanan jiwa dan gangguan pikiran. Gangguan terhadap
let down reflex mengakibatkan ASI tidak keluar. Bayi tidak cukup mendapat ASI
dan akan menangis.
Tangisan bayi ini justru membuat
ibu lebih gelisah dan semakin mengganggu let down reflex.
c. Pengaruh persalinan dan klinik
bersalin
Banyak ahli
mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap kebiasaan memberikan ASI
pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin lebih menitik
beratkan upaya agar persalinan dapat berlangsung dengan baik, ibu dan anak
berada dalam keadaan selamat dan sehat. Masalah pemebrian ASI kurang mendapat
perhatian. Sering makanan pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu
sapi. Hal ini memberikan kesan yang tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu
beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin buruk
apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau poster yang
memuji penggunaan susu buatan.
d. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron.
Bagi ibu
yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil yang
mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah produksi ASI
bahkan dapat menghentikan produksi ASI secara keseluruhan oleh karena itu alat
kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR) yaitu IUD atau spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga
secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon
yang dapat merangsang produksi ASI.
e. Perawatan Payudara
Perawatan
fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan mengurut
payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan tersebut
diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus laktiferus dapat
dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan lancar.
- PENGERTIAN BOUNDING ATTACHMENT
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan
attachment (membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah
peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan
bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi
terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai
memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara
lain:
- Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara
ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit
dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang
dibutuhkan oleh semua manusia.
- Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant
mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat
mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh
ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa
aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian
hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan
ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat
psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya
sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan
keluarga.
- Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa
memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi
akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam
posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat
melihat pada orang tuanya.
- Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang
tua dan bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka
dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan
sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu
orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan
berpaling kearah mereka.
- Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi
belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
- Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan.
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa.
Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki.
Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
- Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah
membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan
memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi
mengembangkan perilaku yang responsif.
- Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi
ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya.
Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.
Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini
sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
- Kesehatan emosional orang
tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak
dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang
tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif
dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
- Tingkat kemampuan,
komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam
merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada
kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat
bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
- Dukungan sosial seperti
keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama
pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan
adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat /
dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh
kepada bayinya.
- Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming in kedekatan antara
orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya
ikatan batin terwujud diantara keduanya.
- Kesesuaian antara orang tua
dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota
keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai
dengan yang diharapkan.
Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat
dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan
bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam proses kelahiran membuat
keduanya memiliki hubungan yang unik.
Namun demikian peran kehadiran seorang ayah dan anggota
keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik
nantinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses
perubahan peran menjadi seorang ayah, diantaranya :
- Ketika ibu hamil, seorang
suami akan merasa bangga karena dia akan mempunyai keturunan dan dia akan
menjadi seorang ayah.
- Ketika bayi lahir, maka
suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :
- cemas akan biaya persalinan dan
perawatan bayinya kelak
- kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara
lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana perawatan bayi dan bagaimana nasibnya
kelak, dan lain sebagainya.
- Gelisah tentang kemampuan merawat dan
mendidik anaknya (pesimis akan
keberhasilannya sebagai seorang ayah)
- Harapan orang tua tidak sesuai dengan
kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin.
Standardisasi cara mengevaluasi interaksi orang tua –
bayi telah dikemukakan oleh Gray dan asosiasinya pada tahun 1975.
Terdiri dari tiga observasi yang dibuat di ruang bersalin
selama dan segera setelah bayi lahir dan kembali selama dua samapi tiga hari
periode post partum. Nilai 1-4 diberikan dalam setiap observasi dan nilai
tersebut dijumlahkan dalam setiap periode. Interaksi yang sangat positif akan
memberikan nilai 10 sampai 12 untuk setiap periode. Interaksi sangat negatif
akan memberikan skor 3-6. Konseling tindak lajut bagi orang tua dengan skor
yang rendah merupakan indikasi untuk mencegah penyalahgunaan akan dan
megajarkan cara pengasuhan anak.
Ø
Respon Orang Tua
Terhadap Bayi Yang Baru Lahir
Kelahiran anggota keluarga baru dalam sebuah
keluaga merupakan satu hal yuang membawa perubahan terhadap anggota keluarga
lainnya. Mereka beradaptasi dan meneysauikan diri terhadap bayi yang baru
dilahirkan. Berbagai perasaan dan tingkah laku mengalami perubahan, ada yang
makin bahagia dengan kehadiran bayi namun tidak sedikit juga yang
mengingkarinya. Sikap dan perasaan anggota keluarga tersebnut akan membawa
pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi itu nantinya. Akan tetapi
sebelum menghadapi respon terhadap bayi baru lahir, orang tua akan melalui
suatu proses untuk menjadi orang tua.
Kelahiran adalah sebua momen yang dapat
membentuk suatu ikatan antara ibu dan bayinya. Pada sat bayi dilahirkan adalah
saat yuang sangat menakjubkan bagi seorang ibu ketika ia dapat meliha, memegang
dan memebrikan ASI pada bayinya untuk pertama kali. Dana masa tenang setelah
melahirkan disat inbu merasarileks, membenrikan peluang idela ujntuk memulai
pembentukan ikatan batim. Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang
banyak misalnya bayi dapat mencium,. Merasa, mendengar dan melihat. Kulit
mereka sangat sensitive terhadapt suhiu dan sentuhan dan slama satu jam pertama
setelah melahirkan mereka sangat wasapada dan siap untuk mempelajari duania
bnru mereka.
Jika tidak ada komplikasi yang serius stelah bayi lahir
dapat langsug diletakkan di atas perut ibu , kontak segera ini akan sangat
bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya telah terjadi sejak masa
kehamilanndanpada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai
tenaga kesehatan dapat menfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara
menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang
baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi.
Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan
kontak antar ibu, ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih. Menurut Brazelton
(1978). Bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antara individu,
misalnya antara orang tua dan anak, saat pertama kali mereka bertemu.
Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu
dengan aidividu lain. Sedangkan menurut Nelson dan May (1996) attachment
merupakan ikatan antara individu meliputi penncurahan perhatian serta adanya
hubugna emosi dan fisik yang akrab. Menurut Klaus, kenell (1992), bonding
attachment bersifat unik, spesifik, dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan
bahwa ikatan orang tua terhadap anaknya dapt terus berlanjut bahkan selamanya
walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik
tidak terlihat/
Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan
perasaan areksi (kasih saying) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir
sendangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik
sepanjang waktu.Menurut MATERNAL NEONATAL HEALTH.
Bonding attachment adalah kontak dini secara lngsung
natara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai
dengan postpartum.
Prakondisi yang mempengaruhi ikatan(mercer, 1996), yaitu:
- kesehatan emosional orang
tua
- sistem dukungan social yang
meliputi pasangna hidup, teman dan keluarga
- suatu tigkat keterampilan
alam berkomunikasi dan dalam member asuhan yang kompeten
- kedekatan orang tua dengan
bayi
- kecocokan orang tua-bayi
(termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin)
Tahap-tahap bounding attachment
- Perkenalan (acquaintance),
dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi
segera setelah mengenal bayinya.
- Bounding (keterikatan)
- Attachment, perasaan kasih
sayang yang mengikat individu dengan indivudu lain
Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan
ialah perkenalan. Elemen-elemen bounding attachment meliputi:
- Sentuhan
Sentuhan, atau indera peraba, dipakai seara
ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali
bayi baru loahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.
Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni pengasuh
memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki. Tidak lama
kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan
akhirnya memeluk dengan tangannya. Gerakan ini dipakai menenangkan bayi.
- Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara
fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan
lebih banyak wktu utuk salaing memandang. Beberap ibu mengatakan, dengan
melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat degan bayinya
- Suara
Saling mendenganr dan meresponi suara antara
orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya
dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenag dan berpaling kea rah orang
tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.
- Aroma
Perilaku lain yang terjalaina antara orang
tua dan bayi ialah respons terhadap aroma / bau masing-masing. Ibu mengetahui
setiap anak memiliki aroma yang unik. Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk
membedakan aroma susu ibunya.
- Entraiment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan
struktur pembicaraaan orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat
kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikut nada suara
orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mula berbicara. Irama ini berfungsi
member umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola
komunikasi efektif yang positif.
- Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat
dikatakan senada dengan ritme alamiah ibuya. Untuk itu, salah satu tugas bayi
baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu
proses ini dengan member kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu
sat bayi mengembangkan perilaku yang responsive. Hal ini dapat meningkatkan
interaksi social dan kesempatan bayi untuk belajar.
- Kontak dini
Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang
menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting hubungan
orang tua-anak. Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan
fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini:
- Kadar oksitosin dan
prolaktin meningkat
- Reflek menghisap dilakukan
dini
- Pembentuk kekebalan aktif
dimulai
- Mempercepat proses ikatan
antara orang tua dan anak
Body warmth (kehangatan tubuh)
Waktu pemberian kasih sayang
Stimulasi hormonal
Prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan bounding
attachment
a. Menit pertama jam pertama
b. Sentuhan orang tua pertama kali
c. Adanya ikatan yang baik dan sistematis
d. Terlibat proses persalinan
e. Persiapan PNC sebelumnya
f. Adaptasi
g. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membangut dalam
member kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa
nyaman
h. Fasilitas untuk kontak lebih lama
i. Penekanan pada hal-hal positif
j. Perawat meternitas khusus (bidan)
k. Libatkan anggota keluarga lainnya
l. Informasi bertahap mengenai bounding attachment
Dampak positif bounding attachment
- Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai,
menumbuhkan sikap social
- Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi
Hambatan bounding attachment
- Kurang support sistem
- Ibu dengan risiko
- Bayi dengan risiko
- Kehadiaran bayi yang tidak diinginkan
Ø
RESPON AYAH DAN
KELUARGA
Ayah mungkin menjadi anggota keluarga yang terlupakan,
terutama bila hal ini merupakan anak yang pertama. Sebelum bayi tiba di rumah,
ia merupakan bagian terbesar dari keluarganya yang terdiri dari dua orang.
Aktivitas siang hari dimana mudah disesuaikan dengan pasangannya malam hari
tanpa gangguan. Kini rumah menjadi tidak terkendali, makan menjadi tidak
terjadwal, tidur mengalami gangguan dan hubungan seksual untuk sementara
ditangguhkan. Ayah harus dilibatkan dalam perwatan anak dan pemeliharaan
aktivitas rumah. Dengan berbagai tanggung jawab seperti ini, mereka menjadi
bagian dari pengalaman mengasuh anak. Sebagai akibat, pasangan menjadi lebih
dekat.
Sebagai ayah baru, peran ayah tidak kurang rumitnya
dibandingkan peran istri. Tentu sang ayah tidak mengandung si bayi selam 9
bulan, tetapi harus membuat penyesuaian secara fisik dan emosi ketika waktu
persalinan semakin dekat dan persiapan untuk bayi menjadi penting sekali. Di
satu pihak, sang ayah ungkin merasa seolah-olah tidak ada hubungan dengan persalinan
tetapi pada sisi lain ini adalah bayinya juga.
Ketika bayi akhirnya lahir, sang ayah mungkin merasa
sangat lega dan juga gembira serta gugup. Sewaktu menyaksikan kelahiran bayi,
perasaan komitmen dan cinta membanjir ke permukaan menghilangkan kekhwatiran
bahwa sang ayah tidak akan pernah mempunyai keterikatan dengan bayinya. Sang
ayah juga merasakan penghargan yang besar dan cinta kepada istri lebih dari
pada sebelumnya. Pada waktu yang sama, merenungkan tanggung jawab untuk merawat
baka ini salam 20 tahun ke depan dapat membuat sang ayah lemah.
Pendekatan terbaik adalah menjadi ayah yang seaktif
mungkin. Misalnya, saat istrinya melahirkan di rumah sakit, ayah mungkin di
tempatkan di dalam ruang rawat gabung sampai waktunya membaw pulang bayi ke
rumah. Ini akan membantu ayah merasa tidak seperti penonton tetapi lebih
sebagai peserta aktif. Ayah akan mengenal bayinya dari permulaaan juga
memungkinkan ayah berbagi pengalaman emonsional dengan istirnya.
Begitu seluruh keluarga berada di rumah, sang ayah dapat
dan harus membantu memakaikan popok, memandikan dan membuat senang bayi.
Kebalikan dengan sterotype kuno, pekerjaan ini bukanlah pekerjaan eksklusif
wanita.
Tidak ada alasan mengapa seorang ayah tidak mampu
melaksanakan pekerjaan sehari-hari mengurus rumah dan anak sebaik ibu. Umumnya
ayah yang bersedia mengurus rumah tangga hanya untuk menyenangkan istrinya
saja. Alangkah baiknya jika pekerjaan ini dikerjakan dengan perasaan bahwa
sudah selayaknya menerima tanggung jawab di dalam rumah yaitu merawat anak dan
rumah tangga sehari-hari.
Ø
SIBLING RIVALLY
Salah satu peristiwa kunci dalam kehidupan anak adalah
kelahiran adik baru. Kehamilan itu sendiri merupkan waktu ideal bagi anak-anak
untuk memahami darimana bayi berasal dan bagaimana bayi itu dilahirkan.
Anak mungkin memiliki reaksi campuran terhadap adik baru,
bergairalah karena mendapat teman bermain baru, takut akan ditelantarkan dan
sering kecewa ketika sang adik tidak mau segera bermain. Akan tetapi persaingan
sengit yang ditakutkan oleh banya orang tua bukan tidak dapat dihindari.
Temperamen anak tertentu itu dan cara orang tua memperlakukan anak adalah
faktor kunci yang menentukan seberapa besar persaigan yang terjadi di antara
saudara kandung.
Tidak mudah memang untuk menjaga keseimbangan yang tepat
antara menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi baru dan membantu anak yang
lebih besar mengatasi perubhahn itu. Usahakan agar anak yang lebih besar
mendapat beberapa keistimewaan, mungkin dengan waktu tidur lebih larut atau
waktu khusus untuk perhatian yang tidak terbagi untuknya. Pastikan pula bahwa
anak yang lebih kecil dilindungi dari perlakuan marah dan suka memerintah dari
anak yang lebih besar, lebih kuat dan lebih pandai.
Percekcokan yang bercampur dengan permainan yang
menyenangkan adalah pola yang lazim di antara kakak dan adik. Tidak bijaksana
bila kit mengharapkan seseorang anak selalu bertindak adil menurut standar
orang dewaasa. Barna gkali lebih baik mengajar semua anak karena tidak
bertengkar atau memarahi mereka semua ketika mereka berkelahi daripada mencoba
menyelidiki siapa yang benar dan siapa yang salah. Walaupun tanpa bisa
dihindari sekali waktu mungkin bertindak berlebihan, waspadalah agar seorang
anak jangan selalu diberi dukungan dengan mengorbakan anak lain.
Jika saudara kandung adalah anak prasekolah, dia akan
lebih dapat lebih memahami apa yang sedang terjadi. Dengan mempersiapkan dia
selama kehamilan, orang tua dapat membantu mengurangi kebingungan atau rasa
irinya. Dia dapat memahami fakta dasar dari situasi tersebut dan dia kemungkinan
akan sangat ingin tahu tentang orang yang ingin dia ketahui ini.
Begitu bayi lahir, anak yang lebih besar mersa kehilangan
orang tuanya dan marah karena bayi akan menjadi pusat perhatian baru. Tetapi
dengan memuji dia karena telah memabtu dan bertindak seperti “orang dewasa”
akan membuat anak tahu bahwa dia juga mempunyai peran baru yang penting untuk
dimainkan. Pastikan bahwa anak mendapatkan waktu menjadi “orang penting” dan
diizinkan menjadi “bayi” sewaktu dia merasa perlu. Selain itu sering diberikan
kesempatan agar dia tahu bahwa ada scukup ruang dan cinta kasih dalam hati
orang tua untuk mereka berdua.
Jika saudara kandung sudah memasuki usia sekolah, dia
mungkin tidak lagi merasa terncam oleh pendatang baru dalam keluarga. Bahkan
kemungkinan besar dia kagum dengan proses kehamilan dan persalinan, serta ingin
sekali bertemu dengan bayi yang baru.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
- Bounding attachment merupakan
proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi
dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan
emosional dan saling membutuhkan.
- ASI ekslusif merupakan makanan terbaik bagi bayi. Namun karena informasi ASI yang kurang, tanpa kita sadari sudah menggangu proses kehidupan manusia sebagai makhluk mamalia. Inisiasi Menyusui Dini memang hanya 1 jam, tapi mempengaruhi seumur hidup si Bayi
DAFATAR PUSTAKA
(American College of OBGYN 2007 and
ABM protocol #5 2003).
UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF
India : 2007, ( Kausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM
protocol #5 2003).
ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised,
2006
Sumarah, Widyastuti Yani, Wiyati Nining, (2009). Perawatan Ibu Bersalin, fitramaya,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar