Sabtu, 25 Februari 2012

TERMOREGULASI PADA BAYI BARU LAHIR



ANTRAKS

DESKRIPSI
Antraks adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis, yang hidup di tanah. Sell bakteri tersebut seperti spora untuk bertahan dari ganasnya kondisi. Spora tumbuh subur secara berkoloni dalam tubuh binatang atau manusia.

Antraks terkadang menyerang hewan ternak yang jauh dari manusia, tetapi--sebagaimana diketahui pada 2001 antraks menyerang Amerika Serikat--antraks ditakutkan sebagai senjata biologi modern. Penularan atraks melalui daging atau kulit binatang yang terkena antraks dimakan manusia.

PENYEBAB
Bakteri Bacillus anthracis.


Bakteri yang dorman (tidur) dapat bertahan hidup di dalam tanah dan produk hewan (misalnya wol) selama berpuluh-puluh tahun. Infeksi biasanya masuk melalui kulit, tetapi bisa juga berasal dari daging yang tercemar atau karena menghirup spora maupun bakteri.

GEJALA
Gejala bisa muncul dalam waktu 12 jam - 5 hari setelah terpapar oleh bakteri.
Infeksi kulit berawal sebagai benjolan merah-coklat yang membesar disertai pembengkakan di sekelilingnya. Benjolan berubah menjadi lepuhan dan mengeras, kemudian tengahnya pecah dan mengeluarkan cairan bening, lalu membentuk keropeng yang hitam.
Kelenjar getah bening di daerah yang terkena bisa membengkak, dan penderita merasakan tidak enak badan, kadang ototnya terasa sakit, sakit kepala, demam, mual dan muntah. 


Antraks pulmoner (penyakit woolsorter) terjadi akibat menghirup spora dari bakteri antraks.
Spora membelah diri di dalam kelenjar getah bening yang terletak di dekat paru-paru. Kelenjar getah bening kemudian pecah dan berdarah, menyebarkan infeksi ke struktur terdekat di dalam dada. Di dalam paru-paru dan di dalam rongga antara paru-paru dan dinding dada tertimbun cairan yang terinfeksi.

Pada mulanya, gejalanya samar-samar dan menyerupai flu. Tetapi selanjutnya, demam semakin memburuk dan dalam beberapa hari terjadi gangguan pernafasan yang hebat, yang diikuti oleh syok dan koma.

Juga bisa terjadi infeksi otak dan selaputnya (meningoensefalitis). Meskipun diberikan pengobatan dini, jenis antraks ini hampir selalu berakibat fatal.

Antraks gastrointestinalis jarang terjadi. Bakteri dapat tumbuh ke dalam dinding usus dan melepaskan racun yang menyebabkan perdarahan luas dan kematian jaringan. Jika menyebar ke dalam aliran darah, infeksi ini bisa berakibat fatal.

Rata-rata masa inkubasi antraks lebih dari 7 hari, bisa juga 60 hari bahkan lebih tergantung lamanya gejala terbentuk. Penderita antraks biasanya mengalami gejala antara lain, sembab, demam, gelisah, sakit kepala, dan umumnya merasa resah.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya, didukung adanya riwayat kontak dengan hewan. Untuk mendiagnosis infeksi paru-paru, bisa diambil contoh dahak untuk dibiakkan; tetapi laboratorium tidak selalu dapat menemukan bakteri penyebabnya.


PENGOBATAN
Jika terdiagnosa dini, antraks mudah diobati dengan atibiotik. Namun terkadang, masyarakat tidak mempedulikan gejala awal antraks sebelum mereka benar-benar gejala itu menjadi makin parah. Antibiotik untuk antraks dapat membunuh bakteri, tetapi antibiotik tak memiliki efek pada toksin antraks.
Infeksi kulit diobati dengan suntikan penisilin atau dengan tetrasiklin maupun eritromisin per-oral. Infeksi paru-paru diobati dengan penisilin intravena. Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan paru-paru. Jika pengobatan tertunda (biasanya karena diagnosisnya belum pasti), maka kemungkinan akan terjadi kematian.

PENCEGAHAN
Orang-orang yang memiliki resiko tinggi kontak dengan hewan (misalnya dokter hewan, teknisi laboratoriuim dan pekerja pemintalan tekstil yang mengolah bulu binatang) bisa mendapatkan vaksinasi.

BERTAHAN HINGGA 48 TAHUN
Antraks disebabkan bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini umumnya menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, atau kuda.
Penularan biasanya terjadi dari hewan ke manusia, bukan dari manusia ke manusia.
Bakteri antraks mempunyai daya tahan hidup yang sangat lama di dalam tanah, yaitu sekitar 48 tahun. Oleh karena itu, perlu penanganan khusus terhadap bangkai binatang yang mati karena antraks.

JENIS ANTRAKS
Penularan antraks dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu melalui kulit, pencernaan, dan pernapasan. Cara penularan ini mempengaruhi jenis antraks yang timbul. Setidaknya dikenal tiga jenis antraks, yaitu antraks kulit, antraks saluran cerna, dan antraks saluran napas.

ANTRAKS KULIT
Gejala antraks kulit biasanya berupa bintik coklat kemerahan yang semakin membesar. Bagian tengahnya berlubang dan berwarna kehitaman. Gejala kulit ini dapat disertai pembengkakan kelenjar limfe dan gejala-gejala seperti nyeri otot, sakit kepala, demam, mual, dan muntah. Antraks kulit biasanya sembuh setelah enam minggu. Tetapi, jika tidak mendapat antibiotik yang cocok, dapat terjadi kematian.

ANTRAKS SALURAN CERNA
Antraks saluran cerna timbul karena memakan daging yang terkontaminasi dan tidak dimasak dengan baik. Gejalanya berupa mual, hilang nafsu makan, diare berdarah, demam yang diikuti dengan nyeri perut. Bakteri antraks yang tertelan akan menembus dinding usus dan masuk ke dalam pembuluh darah. Kemudian menginfeksi seluruh tubuh dan menyebabkan kematian.

ANTRAKS SALURAN NAPAS
Gejala antraks saluran napas timbul perlahan-lahan; menyerupai penyakit flu. Beberapa hari kemudian, penyakit memburuk dan dapat terjadi kegagalan pernapasan, syok, koma, dan kematian. Antraks jenis ini paling mematikan. Setelah terhirup, bakteri antraks akan sampai di paru-paru lalu menuju kelenjar limfe. Di sinilah bakteri antraks memperbanyak diri dan menghasilkan racun mematikan. Walaupun telah diberikan antibiotik yang tepat, kematian akibat antraks saluran napas sering tidak dapat dihindari. Penyebabnya, antibiotik dapat membunuh bakteri antraks, tetapi tidak dapat menetralkan racun yang terlanjur di produksi.

ANTIBIOTIK SESEGARA MUNGKIN
Pada sebagian kasus, pengobatan segera dapat menyembuhkan antraks. Antraks kulit dapat diobati dengan antibiotik seperti penisilin, tetrasiklin, eritromisin, atau siprofloksasin. Antraks saluran napas merupakan kedaruratan medik. Terapi antibiotik intravena segera dapat membantu mencegah timbulnya kematian. Demikian pula dengan antraks saluran cerna. Pemberian antibiotik sesegera mungkin sangat penting.

HINDARI KONTAK
Tindakan untuk mencegah terkena antraks adalah menghindari kontak dengan hewan yang sakit. Perlu diingat bahwa kontak saja tidak diperbolehkan, apalagi memakannya. Selain itu, bangkai binatang yang dicurigai mati karena antraks sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar, atau dikubur ditempat yang tidak produktif sehingga tidak dapat dijangkau oleh manusia.
Antraks




1 komentar: